Sejarah Bali

Pulau Bali, seperti kebanyakan pulau di kepulauan Indonesia, adalah hasil dari subduksi tektonik lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia. Dasar laut tersier, yang terbuat dari endapan laut purba termasuk akumulasi terumbu karang, terangkat di atas permukaan laut oleh subduksi. Lapisan batu kapur tersier yang terangkat dari dasar samudra masih terlihat di daerah-daerah seperti Bukit semenanjung dengan tebing batu kapur besar di Uluwatu, atau di barat laut pulau di Prapat Agung.


Deformasi lokal lempeng Eurasia yang diciptakan oleh subduksi telah mendorong kerak kerak, yang menyebabkan munculnya fenomena vulkanik. Sederetan gunung berapi berjajar di bagian utara pulau itu, di poros Barat-Timur di mana bagian barat tertua, dan bagian timur terbaru.Gunung berapi tertinggi adalah gunung berapi strato-aktif Gunung Agung, pada 3.142 m (10.308 kaki).


Aktivitas vulkanik telah berlangsung intens selama berabad-abad, dan sebagian besar permukaan pulau (diluar Semenanjung Bukit dan Prapat Agung) telah ditutupi oleh magma vulkanik. Beberapa endapan lama tetap (lebih tua dari 1 juta tahun), sementara sebagian besar bagian tengah pulau ditutupi oleh endapan vulkanik muda (kurang dari 1 juta tahun), dengan beberapa ladang lava yang sangat baru di timur laut karena letusan dahsyat akibat bencana alam Gunung Agung pada tahun 1963.


Aktivitas gunung berapi, karena endapan abu yang tebal dan kesuburan tanah yang dihasilkannya, juga merupakan faktor kuat dalam kemakmuran pertanian pulau tersebut.


Di tepi subduksi, Bali juga berada di tepi beting Paparan Sunda, tepat di sebelah barat garis Wallace, dan pada satu waktu terhubung ke pulau tetangga Jawa, terutama selama penurunan permukaan laut di dalam Zaman es. Karena itu fauna dan floranya mendekati benua Asia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sumpah Pemuda